JawabanYang Benar Menurut Pilihan diatas adalah A. ngaben Dilansir dari Ensiklopedia, Upacara ritual di Bali yang menggunakan gamelan Bali sebagai atributnya adalah ngaben. Baca Juga: Teknik yang digunakan mengoper bola jarak dekat dalam permainan bola basket adalah?
Pulau Bali selain terkenal dengan Pulau Dewata sebab banyaknya pura yang ada juga kental dengan kebudayaannya. Salah satu di antaranya adalah kesenian Gamelan Bali. Masyarakat Bali lebih sering menyebutnya ’gambelan’’ yang mempunyai khas tersendiri dan berbeda dengan gamelan pada umumnya. Gamelan Bali bunyinya cenderung berkecepatan tinggi, meledak-ledak, dan bagian-bagian gending lebih dinamis. Kecepatan ritme musik yang nyaring disebabkan oleh salah satu perangkat bernama ceng-ceng. Ukurannya sangat kecil seperti simbal. Agar mengetahui lebih dalam tentang Gamelan Bali, simak sejarah, perkembangan, serta tradisi yang diiringi oleh Gamelan Bali. Sejarah Gamelan Khas Bali & Perkembangannya sumber gambar Gamelan Bali dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu Gamelan Tua, Madya, dan Baru. Ketiga jenis Gamelan Bali tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis, wujud, dan sifat asambelnya. Tumbuh tunas kesenian Gamelan Bali dimulai dari masa prasejarah 2000 SM VIII SM, masa pemerintahan para Raja Bali Kuno Abad IX XIV, masa kedatangan orang-orang Majapahit dan kejayaan para Raja Gel-gel dan Klungkung Abad XIV XIX, masa pemerintahan Belanda 1846-1945 M, masa kemerdekaan Republik Indonesia 1945 M, Akhir Abad XX, dan yang terakhir masa kini Akhir Abad XX, Awal Abad XXI. Dikisahkan pada masa lampau terdapat hubungan antara kerajaan Jawa dan Bali. Gamelan salah satu kesenian yang dibawa masuk dari Jawa ke Bali. Oleh sebab itu Gamelan Bali sekilas mirip dengan Gamelan Jawa. Seiring waktu, Gamelan Bali lebih berkembang ketika pada masa Kerajaan Gelgel. Nama Gamelan pada masa itu adalah Gamelan Gambang. Baca Juga Sejarah Kerajaan Gelgel, Bukti Kejayaan Bali di Masa Lampau Gusti Ngurah Klanting adalah salah satu putra dari Dalem Watu Rengggong yang tidak menerima I Gusti Ngurah Tabanan, kakaknya, dinobatkan menjadi raja. Dalem Watu Renggong mengetahui hal tersebut dan menghukum Gusti Ngurah Klanting dengan cara mengutusnya untuk mencari lontar milik wong gamang orang halus. Singkat cerita, Gusti Ngurah Klanting membawa lontar yang diminta ke hadapan Dalem Watu Renggong. Ternyata sangat sangat sesuai keinginan Dalem hingga membuatnya terkejut. Akhirnya Dalem Watu Renggong membagi kerajaan menjadi dua, salah satunya adalah Gusti Ngurah Klanting sebagai rajanya dengan syarat membuat seperangkat gamelan yang gendingnya diambil dari lontar orang halus tersebut. Maka, dinamakanlah gamelan tersebut menjadi gamelan Gambang yang diambil dari kata gamang sesuai bahan bakunya. Baca Juga Upacara Ngaben, Ritual Pembakaran Jenazah Diiringi Gamelan Terciptanya gamelan gamang difungsikan sebagai pengiring upacara Ngaben Pitra Yadnya sesuai petunjuk dari I Gusti Ngurah Klanting pada masanya. Lebih dari itu, gamelan gambang merambah hingga Sembuwuk. Seorang keluarga Arya Simpangan sekarang sekaa gambang pernah tinggal di kerajaan Tabanan dan merasa senang, hingga ia kembali ke Sembuwuk dan tertarik untuk membuatnya juga. Akhirnya, gamelan gambang juga ada di Banjar Sembuwuk, Desa Pejeng Kaja, Berbagai Jenis Gamelan Bali yang Umum Digunakan sumber gambar Gamelan Bali dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu Gamelan Tua Gamelan Wayah, Gamelan Madya, dan Gamelan Baru Anyar. Gamelan jenis pertama adalah gamelan tua. Gamelan tua diperkirakan sudah ada sebelum abad ke-15 M. Perangkat dari Gamelan Tua didominasi alat berbentuk bilahan serta belum dilengkapi kendang. Jikapun ada kendang, pemakaiannya jarang dipakai. Gamelan yang termasuk dalam Gamelan tua ini adalah angklung, gender wayang, baleganjur, genggong, bebonangan, geng beri, carok, gong luwang, gambang, dan selonding. Baca Juga Gamelan Bumbang, Alat Musik Tradisional Khas Bali Jenis yang kedua adalah Gamelan Madya. Gamelan ini muncul kisaran abad ke-16 hingga ke-19 M. Keberadaan kendang sudah digunakan dalam gamelan ini bersama instrument-instrumen berpencon. Gamelan yang termasuk didalamnya adalah batel barong, bebarongoan, joged pingitan, penggambuhan, gong gede, pelegongan, dan semar pagulingan. Jenis terakhir adalah Gamelan Baru yang mulai ada kisaran abad ke-20 M. Gamelan ini lebih menonjolkan permainan kendang. Di antara yang termasuk Gamelan Anyar Baru adalah adi merdangga, manikasanti, bumbung gebyok, semaradana, bumbang, gong suling, geguntangan, jegog, genta pinara pitu, kendang mabarung, gong kebyar, okakan atau grumbungan, janger, tektekan, dan joged bumbung. Selain tiga jenis yang dikategorikan berdasarkan waktu, masyarakat bali juga mengkategorikan berdasarkan bahan pembuatannya. Pertama, Gamelan Perunggu atau yang lebih dikenal dengan gamelan krawang sebab dirakit oleh ahli perunggu secara langsung. Kategori kedua adalah Gamelan Bambu yang bahan dasarnya tentu bambu. Gamelan Selonding merupakan gamelan ketiga yang terbuat dari besi. Gamelan jenis terakhir ini sangat langka dan antik. Selain perbedaan jenis di atas, ada juga perbedaan pada prinsip pemakaiannya. Wow! Menarik, bukan? Ritual yang Identik Diiringi Gamelan Bali sumber gambar Gamelan Bali hampir tidak akan punah sebab masyarakatnya yang kental akan tradisi. Iringan gamelan bak sebuah gula pada teh manis. Tanpa gula, teh akan menjadi tawar. Gamelan Bali sering digunakan sebagai pengiring pertunjukan seperti tari, teater, dan drama. Namun, sebagian besar Gamelan Bali digunakan untuk ritual, dua diantaranya adalah upacara dewa yadnya yang diperuntukkan untuk roh/arwah dan upacara ngaben upacara pembakaran mayat. Tak lekang oleh waktu, justru Gamelan Bali selalu berkembang sebab masyarakat Bali yang senantiasa terbuka oleh perkembangan zaman.
Gamelanatau di Bali dikenal dengan sebutan gambelan biasa digunakan dalam acara-acara prosesi ritual adat Dilihat dari sisi perkembangan jaman, gamelan Bali dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu, gamelan wayah, gamelan madya, dan gamelan anyar Gamelan biasa digunakan dalam acara prosesi ritual adat seperti upacara kematian yang kita kenal dengan tradisi ngaben
This post was written by Ayu Dwi Sattvitri on April 16, 2019 Posted Under Tak Berkategori 1. PENDAHULUAN Kebudayaan Bali adalah sebuah sistem pengetahuan atau gagasan yang digunakan sebagai pengatur tingkah laku, yang hidup dan berkembang dari generasi ke genereasi, dipelajari, dipraktekkan, dihayati, dan dibanggakan. Kesenian merupakan fokus dari kebudayaan Bali, karena dalam sistem kesenian terkait seluruh unsur yang lain seperti sistem religi, sistem pengetahuan, bahasa, sistem kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, dan teknologi Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, 2009. Hal. 165. Di pulau Dewata ini, kesenian tidak hanya digunakan sebagai hiburan saja, melainkan juga sebagai sarana dan pelengkap peristiwa-peristiwa ritual yang bersifat keagamaan, kebersamaan suatu komunitas, dan penunjang faktor ekonomi bagi sebagian masyarakatnya. gamelan hidup dengan subur karena dimantapkan dan dipelihara melalui dukungan sistem sosial yang berintikan lembaga-lembaga tradisional, seperti desa adat, banjar, dan berbagai jenis sekaa organisasi profesi I Gede Arya Sugiartha, Gamelan Pegambuhan… 2008. hal. 1-2. Dalam mendiskusikan kesenian Bali, perhatian orang tak pernah lepas dari seni karawitan khususnya gamelan Bali. Hal ini desebabkan karena di Bali hingga saat ini terdapat banyak jenis perangkat gamelan dari yang paling kecil dan sederhana, hingga yang paling besar dan kompleks. Hal ini membuktikan adanya keragaman ciri, gaya, dan fungsi, juga membuktikan adanya kreatifitas masyarakat yang terus-menerus sejak masa lampau. Berdasarkan periode perkembangan budaya, para ahli menggolongkan gamelan Bali menjadi tiga kelompok yaitu 1 Gamelan golongan tua, terdiri dariGambang, Saron, Selonding Kayu, Gong Beri, Gong Luwang, Selonding Besi, Angklung Kelentangan, dan GenderWayang. 2 Gamelan golongan madya, terdiri dari Pegambuhan, Smar Pegulingan, Pelegongan, Bebarongan, JogedPingitan, Gong Gede, dan Bebonangan. 3 gamelan golongan muda, terdiri dari Pearjaan, Gong Kebyar, Pejangeran,Angklung Berbilah Tujuh, Joged Bumbung, Gong Suling, Genta Pinara Pitu, Smarandana, dan Bumbang I Gede Arya Sugiartha, Gamelan Pegambuhan… 2008. hal. 3. Beragamnya barungan gamelan yang dimiliki Bali merupakan sumber inspirasi bagi kreator-kreator seni yang tak akan pernah ada habisnya. Karya-karya musik gamelan yang dibuat oleh seniman-seniman Bali maupun seniman asing yang menggunakan perangkat dari gamelan Bali merupakan cermin bahwa musik Gamelan Bali bisa dibilang bersifat universal. Di dalam hal ini gamelan Bali juga memiliki ajaran moralitas dan banyak mempertimbangkan kondisi setempat, yang di Bali kaprahnya disebut dengan desa kala patra. 2. RUMUSAN MASALAH Seperti yang diuraikan di atas, gamelan telah menjadi tradisi yang sejalan dengan berbagai aspek kehidupan agama, sosial, ekonomi, budaya, pariwisata, dan lingkungan secara terpadu dan akrab, merefleksikan cita-cita bersama masyarakat Hindu di Bali. Terkait dengan hal itu, muncul pertanyaan-pertanyaan yang perlu dibahas sebagai berikut 1. Apakah fungsi gamelan dalam konteks upacara ritual keagamaan di Bali. 2. Apakah pengaruh gamelan terhadap sistem sosial di Bali. 3. Adakah peranan gamelan dalam konteks hubungan manusia dengan alam. 4. Adakah peranan gamelan dalam perkembangan pariwisata di Bali. 5. Adakah pengaruh berkembangnya gamelan terhadap sistem perekonomian masyarakat Bali. 3. PEMBAHASAN Gamelan tak dapat dipisahkan dari konsep hidup orang Bali yaitu konsepsi Tri Hita Karana. Terkait dengan konsepsi Tri Hita Karana, yaitu tiga penyebab kesejahteraan materi dan rohani manusia, maka kesejahteraan adalah hasil integrasi dari hubungan harmoni dari tiga variable yakni hubungan harmoni antara hidup manusia dengan Tuhan Parhyangan, hubungan harmoni antara hidup manusia dengan sesamanya Pawongan, hubungan harmoni antara hidup manusia dengan alam sekitarnya Palemahan. Gamelan Bali pada kenyataannya sampai saat ini masih difungsikan sebagai pengiring prosesi. Gamelan ini, bila dikaitkan dalam konsep Tri Hita Karana dapat dilihat dari sudut fungsi yang di dalamnya berhubungan dengan konteks upacara ritual Keagamaan Parhyangan, konteks sosial Pawongan dan konteks lingkungan Palemahan. A. Gamelan dalam Konteks Upacara Ritual Keagamaan Parhyangan Gamelan Bali dalam konteks Parahyangan berfungsi mengiringi upacara ritual Hindu. Misalnya pada upacaraManusia Yadnya yaitu dalam upacara Mesangih Mepandes. Gamelan Gender Wayang selalu digunakan untuk mengiringi proses upacara tersebut. Demikian juga dengan gamelan Gambang, biasanya dimainkan pada saat upacara Pitra Yadnya. Di samping gamelan gambang, juga terdapat jenis gamelan Baleganjur. Gamelan Baleganjur ini kalau kita lihat dari proses upacara Dewa Yadnya biasanya dimainkan pada upacara Melasti. Kalau kita lihat dari proses upacara Pitra Yadnya, gamelan Baleganjur ini digunakan untuk mengiringi petulangan dalam prosesi Pengutangan bagi umat Hindu. Demikian juga halnya dengan gamelan Gong Kebyar yang kini sangat populer pada kehidupan masyarakat Bali. Selain sebagai sarana hiburan, gamelan yang tergolong baru ini juga bisa digunakan dalam mengiringi prosesi upacara Dewa Yadnya. Misalnya pada saat odalan di Pura, Gong Kebyar bisa digunakan untuk mengiringi tari-tari wali seperti tari Topeng, tari Baris Gede, tari Rejang Dewa dan lain sebagainya. Sungguh banyak fungsi Gong Kebyar dalam kehidupan ini bila kita kaitkan dalam konteks Parhyangan. B. Gamelan Dalam Konteks Sosial Pawongan Manusia mempunyai sifat sebagai makhluk sosial yaitu saling membutuhkan antar sesama dan manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu ketergantungan dengan orang lain jika ditinjau sebagai makhluk sosial. Hubungan pawongan di sini menyangkut tentang sosial masyarakat, yang di dalamnya termuat gamelan Bali dengan berbagai fungsi kegiatannya. Salah satunya yaitu penumbuh rasa kebersamaan. Dalam memainkan gamelan, seorang penabuh dituntut keterampilannya dan mampu mengadakan koordinasi dengan penabuh lainnya, kemudian dilakukan pemahaman terhadap rasa kebersamaan dan gotong royong untuk tercapainya penampilan yang sempurna I Wayan Suharta, et. al., “Laporan Penelitian Gending-Gending…”. 1995. Dengan adanya rasa kebersamaan maka akan tumbuh pula rasa persatuan. Dengan demikian, Gamelan juga berfungsi sebagai pemersatu suatu komunitas. Gamelan Bali selalu berkembang dari zaman ke zaman melaui proses ide kreatif manusia yang selalu mempunyai sifat selalu ingin untuk mencoba. Sesuai dengan konsep pawongan, antar manusia juga bisa saling mengisi ilmu melalui gambelan Bali yang kaprahnya dilakukan oleh seniman-seniman karawitan Bali. Di sana antara manusia satu dengan yang lainnya akan saling mengisi dan menambah wawasan. Kayanya Bali akan jenis-jenis gamelan ini membuat orang asing untuk ikut serta mempelajari salah satu dari jenis gamelan Bali tersebut. Para seniman karawitan Bali bisa juga memperoleh keuntungan melalui gambelan Bali tersebut. Misalnya dalam proses mengajar orang asing, di sana akan mendekatkan hubungan kita antara manusia dengan manusia lainnya. Dengan gamelan kalau dilihat dari konteks pawongan, kita akan bisa mencari teman baru yang datang dari berbagai daerah atau negara. Sangat banyak fungsi gambelan Bali kalau kita lihat dalam konteks pawongan. C. Gamelan Dalam Konteks Lingkungan Palemahan Kalau dilihat dari konteks palemahan, gamelan Bali dapat digunakan sebagai musik prosesi pada upacara yang ada hubungannya dalam alam semesta dan lingkungan sekitarnya. Misalnya gamelan Gong Kebyar dan Baleganjur digunakan pada saat upacara mecaru. D. Gamelan Dalam Konteks Pariwisata Bali adalah pulau yang kecil yang menjadi tujuan para wisatawan domestik maupun internasional. Dalam konteks pariwisata peran gamelan Bali sangatlah penting. Gamelan Bali bisa dipakai untuk penyajian sebuah seni pertunjukkan yang akan dipentaskan kepada wisatawan-wisatawan tersebut. Ada pula wisatawan yang datang ke Bali sengaja untuk melihat pertunjukan pementasan gamelan Bali dan sengaja datang untuk belajar bermain gamelan Bali. E. Gamelan Dalam Konteks Ekonomi Seperti yang diuraikan pada poin D di atas, bahwa gamelan mempunyai peran yang sangat vital dalam perkembangan pariwisata di Bali. Hal itu membawa dampak yang luar biasa pada perekonomian negara khususnya bagi masyarakat Bali sendiri, yaitu pendapatan perkapita negara yang semula rendah menjadi tinggi akibat berkembangnya pariwisata. Dewasa ini, gamelan telah menjadi lahan kerja bagi seniman-seniman Bali. Dalam acara-acara perlombaan gamelan maupun parade gamelan yang bergengsi seperti yang ada dalam rangkaian acara Pesta Kesenian Bali PKB, setiap peserta selalu berusaha menunjukan penampilan yang lebih baik dari peserta lainnya dengan berbagai upaya. Salah satu upayanya adalah dengan mencari komposer-komposer yang berpengalaman dan memiliki popularitas tinggi dengan bayaran yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan banyak bermunculan seniman-seniman profesional yang menyediakan jasa pembuatan tabuh. 4. PENUTUP Gamelan Bali adalah salah satu budaya yang diwariskan melalui tradisi secara turun-temurun yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dengan berbagai aspek kehidupan mulai dari aspek sosial, ekonomi, agama, pariwisata dan lingkungan. Banyaknya fungsi dan peranan yang dimiliki gamelan dalam menunjang kehidupan masyarakat pendukungnya menyebabkan gamelan terus berkembang di tengah perkembangan jaman. Fungsi dalam konteks keagamaan misalnya, gamelan digunakan untuk mengiringi pelaksanaan bebagai upacara Yadnya. Begitu juga dalam konteks sosial, memainkan gamelan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang mempererat persatuan dan kesatuan suatu komunitas. Dalam konteks Pariwisata, gamelan menjadi salah satu daya tarik wisatawan asing maupun lokal dalam upaya memajukan pariwisata Bali. Dan dalam konteks ekonomi, dewasa ini gamelan telah menjadi lahan kerja bagi kalangan seniman karawitan dengan menawarkan jasa pelatihan dan penuangan gending. Kuantitas fungsi dari gamelan ini lah yang menyebabkan gamelan telah menjadi bagian hidup masyarakat Hindu di Bali dan selalu di lestarikan sebagai tradisi dan Budaya yang adi luhung.
Penjelasansingkatnya, Upacara ritual di Bali yang menggunakan gamelan Bali sebagai atributnya adalah ngaben. Baca Juga: Jika di lingkungan sekolah terjadi bencana, dalam anggaran belanja sekolah tidak terprogram maka, kecuali?
Gamelan atau di Bali dikenal dengan sebutan gambelan biasa digunakan dalam acara-acara prosesi ritual adatDilihat dari sisi perkembangan jaman, gamelan Bali dapat dibagi menjadi three jenis yaitu, gamelan wayah, gamelan madya, dan gamelan anyarGamelan biasa digunakan dalam acara prosesi ritual adat seperti upacara kematian yang kita kenal dengan tradisi ngaben DI Pulau Dewata Bali, gamelan atau dikenal dengan sebutan gambelan biasa ditampilkan dalam berbagai ragam acara. Sebagian besar dimainkan untuk hiburan atau mengiringi pertunjukan kesenian seperti tari, drama, dan teater. Sebagian lagi untuk mengiringi upacara ritual atau sebagai sajian instrumental saja. Gamelan Bali memiliki ciri khas. Berbeda dari gamelan Jawa yang cenderung lembut atau gamelan degung Sunda yang mendayu-dayu, bunyi gamelan Bali meledak-ledak dan ritmenya cepat. Hal ini disebabkan oleh perangkat berbentuk seperti sambal berukuran kecil yang biasa disebut ceng-ceng. Bentuk wilahnya bilah pada saron pun lebih tebal dan bentuk penconnya bentuk gamelan seperti bonang lebih banyak daripada wilahnya. Gamelan Bali ada beragam jenis. Dari bahan pembuatannya, ada gamelan perunggu yang lebih dikenal sebagai gamelan krawang karena dirakit oleh pande krawang ahli perunggu. Ada gamelan slonding yang terbuat dari besi. Ada juga rindik yang terbuat dari bambu. Dari ketiganya, gamelan slonding adalah yang paling antik dan langka karena jarang digunakan. Menurut Pande Fabricated Sukerta dalam Jenis-jenis Tungguhan Karawitan Bali, karawitan atau perangkat gamelan yang berakar dari budaya Bali ada 33 jenis. Semuanya memiliki bentuk, tungguhan instrumen, fungsi, repertoar, rasa musikal atau karakter yang berbeda dan hidup di lingkungan pendukungnya masing-masing. Faktor utama yang mendukung kemunculan banyak perangkat gamelan di Bali adalah kegiatan keagamaan, khususnya agama Hindu di Bali, yang membutuhkan karawitan atau gamelan sebagai pemberi suasana religius dan atau sebagai rangkaian upacara. Mengingat banyaknya jenis, gamelan Bali telah dibagi menjadi tiga kelompok besar menurut zamannya. Kelompok pertama adalah gamelan wayah tua yang diperkirakan telah ada sebelum abad ke-15. Gamelan tua didominasi permainan alat-alat yang berbentuk bilahan seperti gambang, caruk, genggong, selonding, gong luwang, gong bheri, gender wayang, angklung, bebonangan, dan balaganjur. Salah satu gamelan tua, bahkan langka, yang terkenal adalah gamelan gambang. Keberadaan gamelan ini bermula dari konflik internal Kerajaan Gelgel. Gusti Ngurah Klanting tak terima kakaknya menjadi raja. Ayahnya, Dalem Waturenggong 1460-1550, mempertimbangkan keberatannya tapi dengan syarat yang berat mencari lontar milik wong gamang orang halus. Di luar dugaan, Gusti Ngurah Klanting memenuhi permintaan ayahandanya. Maka, kerajaan pun dibagi menjadi dua. Namun, sebelum dinobatkan menjadi raja, Gusti Ngurah Klanting diminta membuat seperangkat gamelan yang gending-gendingnya diambil dari lontar tersebut. Terciptalah gamelan gambang yang namanya diambil dari lontar wong gamang. Gamelan itu kemudian digunakan sebagai sarana perlengkapan dalam upacara ngaben. Istilah gambang, kaitannya dengan Kerajaan Gelgel pada abad ke-15-17, juga disebutkan dalam Prasasti Purana Tatwa Pura Kalaci. Kata I Nyoman Mariyana dkk dalam “Gamelan Gambang Kwanji Sempidi Kajian Sejarah, Musikalitas dan Fungsi” di jurnal Kalangwan Vol. 5 No. ii, Desember 2019, prasasti itu menyebut I Gusti Ngurah Sentong adalah seorang pemain gambang yang mahir dan mengetahui banyak gending gambang seperti Kebo Lalatikan, Misa Gagang, dan Dangdang Gendis. Disebutkan pula tentang fungsi gambang pada upacara ngaben. Kelompok kedua adalah gamelan madya. Gamelan ini berasal dari abad ke-16-19. Pada era ini barungan ansambel gamelan sudah memakai kendang dan instrumen-instrumen berpencon. Beberapa gamelan dalam kategori gamelan madya adalah gamelan pagambuhan, semar pagulingan, gong gede, batel barong, bebarongan, pelehongan, joged pingitan, dan gong degdog. Sebagai contoh, gamelan semar pegulingan. Dahulu, gamelan ini berfungsi menghibur raja. Biasa dimainkan pada malam hari saat raja hendak tidur. Seiring waktu, gamelan semar pegulingan disajikan untuk mengiringi tarian atau teater. Terakhir adalah gamelan anyar. Gamelan ini termasuk jenis golongan baru, yang meliputi jenis-jenis barungan gamelan yang muncul pada abad ke-20. Barungan gamelan ini tampak pada salah satu ciri yang paling menonjol, yakni pada permainan kendang. Gamelan-gamelan yang masuk kategori gamelan baru antara lain gamelan joged bumbung, jegog, bumbung gebyog, kendang mabarung, gamelan geguntangan, gamelan gong kebyar, gamelan janger, gong suling, dan tektekan. Dari kelompok gamelan baru, gong kebyar yang muncul pada 1915 jadi yang paling populer di Bali. Malahan tak hanya dimainkan pengrawit laki-laki. Belakangan gong kebyar juga dimainkan pengrawit perempuan. Dinamakan gong kebyar karena saat ditabuh untuk pertama kali menyebabkan kekagetan luar biasa. Namun gamelan Bali selalu dinamis dan terbuka bagi pembaharuan dan pengembangan bentuk-bentuk baru selaras perkembangan zaman. Inilah yang membuat gamelan Bali terus eksis dan mendapat tempat di tengah masyarakatnya. Dalam beberapa dekade belakangan, sejumlah musisi menyusun komposisi baru dan secara kreatif memasukkan elemen gamelan ke dalam karya komposisi mereka, yang kemudian disebut sebagai gamelan kontemporer. Gamelan kontemporer Bali tak dapat dipisahkan dari adanya Pekan Komponis Muda di Taman Ismail Marzuki TIM tahun 1979. Forum PKM ini diadakan setiap tahun dan kemudian menjadi ikon pembaharuan musik tradisi. “Komponis-komponis muda Bali selalu ikut tampil dengan menyajikan karya-karya terbaru yang saat itu dikenal dengan nama komposisi baru’ untuk berpatisipasi dalam forum tersebut,” tulis I Gede Arya Sugiartha dalam “Pergulatan Ideologi dalam Penciptaan Musik Kontemporer Bali” di Jurnal Panggung Vol. 25 No. ii, Juni 2015. Gamelan Bali atau musik tradisional bukan saja bisa dinikmati dari segi musikalitas semata namun juga ekspresi musikal. Ritme, melodi, dan tempo menjadi pertimbangan tambahan yang dipadukan pula dengan tata saji pendukungnya, termasuk kostum dan tata rias.* Artikel Terkait
Apadetikers tahu, gamelan merupakan seperangkat instrumen yang dibunyikan bersamaan? Gamelan adalah ansambel atau perpaduan beberapa alat musik, seperti diantaranya gambang, gendang, dan gong. Perpaduan ini memiliki sistem nada non diatonis yang menyajikan suara indah jika dimainkan secara harmonis.
Bali merupakan destinasi yang kaya akan adat dan budaya. Berikut berbagai upacara adat di Bali yang unik dan menarikUpacara Adat di Bali - Bali tak hanya menawarkan kegiatan wisata yang menarik dan pemandangan alam yang indah. Bali yang juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata ini juga memiliki kekayaan budaya yang sangat menarik untuk dijelajahi. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya ritual upacara adat di Bali yang menarik dan unik serta sayang untuk dilewatkan. Supaya kunjunganmu berikutnya ke Bali jadi lebih lengkap, jangan lewatkan berbagai upacara adat Bali yang menarik dan unik berikut untuk lebih mengenal kekayaan budaya yang ada di Pulau Dewata!Upacara Adat di Bali1. Upacara MelastiUpacara Melasti Sumber gambar Website Resmi Pemerintah Kabupaten BulelengDilakukan setiap tahun sekali sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali, upacara Melasti bertujuan sebagai penyucian diri bagi penduduk pemeluk agama Hindu. Selama upacara adat di Bali yang diadakan tiga sampai empat hari menjelang Nyepi ini, para penduduk mendatangi beberapa sumber mata air sakral seperti danau, mata air, dan laut yang dipercaya menyimpan mata air kehidupan dan menyucikan diri dengan mengambil tirta amertha keabadian.Pada saat upacara adat di Bali satu ini berlangsung, pemangku Hindu akan memercik air suci ke kepala setiap penduduk agar membersihkan semua kotoran dan hal buruk dalam tubuh sehingga jiwa dan raga kembali suci. Untuk menjadi bagian dalam acara adat ini, kamu bisa memilih menginap di hotel-hotel yang berdekatan dengan kuil Hindu besar sekitaran daerah Kuta atau & Penginapan di UluwatuTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Uluwatu dengan penawaran harga terbaik di Traveloka2. Upacara NgabenMayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Berbeda dari budaya penguburan jenazah yang dilakukan ketika seseorang meninggal di daerah lain, penduduk Bali punya upacara adat Ngaben yang terkenal. Upacara adat tersebut merupakan ritual khusus yang bertujuan untuk mengantar kepergian jenazah. Ketika upacara Ngaben digelar, tubuh jenazah dibakar dalam rangkaian ritual megah lengkap dengan arak-arakan. Oleh karena kerumitan proses dan banyak biaya yang harus dikeluarkan dalam sekali mengadakan upacara Ngaben, kamu tidak akan menjumpai upacara ini sesering upacara adat di Bali Ngaben terbagi menjadi tiga jenis yakni Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta. Upacara Ngaben Sawa Wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung. Sementara itu Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu. Terakhir, upacara Swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak penduduk Bali, upacara Ngaben adalah sebuah ritual yang menggembirakan sebab keluarga berhasil mengantar orang-orang yang mereka kasihi pergi ke nirwana. Dalam acara adat di Bali ini, keluarga dan kerabat bahkan dilarang untuk tidak Upacara Mekare-kareTradisi Perang Pandan Sumber gambar WikipediaUpacara Mekare-kare atau dikenal juga dengan julukan “perang daun pandan” adalah ritual adat yang berasal dari Desa Tenganan. Upacara adat di Bali ini diperuntukan bagi penduduk pria dan menjadi ajang menunjukkan kemampuan mereka dalam bertarung menggunakan daun pandan berduri tajam. Ritual adat Bali ini digelar sebagai penghormatan atas Dewa Indra yang terkenal sebagai dewa perang dalam kepercayaan Hindu. Setelah peperangan menggunakan daun pandan ini digelar, para partisipan akan dirawat dan didoakan oleh orang yang dituakan agar mereka tidak merasakan sakit. Untuk menjadi bagian dari upacara adat di Bali ini, segera rencanakan perjalanan di awal Juni menuju Desa Tenganan di Bali dengan Upacara SaraswatiUpacara Saraswati digelar untuk merayakan ilmu pengetahuan. Lewat upacara adat di Bali satu ini umat pemeluk agama Hindu mengadakan ritual pemujaan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan ke muka bumi sehingga manusia menjadi terpelajar. Semua yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab didoakan dalam upacara Saraswati. Tak hanya itu, dalam rangkaian upacara adat di Bali ini, kamu bisa menonton pentas tari dan pembacaan cerita hingga semalam Upacara Adat NgerupukPawai Ogoh-Ogoh Sumber gambar Website Resmi Pemerintah Kabupaten BulelengMasih termasuk dalam rangkaian acara Hari Raya Nyepi, upacara Ngerupuk digelar dengan tujuan mengusir Bhuta Kala agar tidak menggangu kehidupan manusia saat sedang melakukan brata adat Bali ini dilakukan tepat sehari sebelum hari Nyepi tiba dan masyarakat wajib melakukan persembahan kepada Bhuta Kala. Ritual dimulai dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan memukul benda hingga menimbulkan suara gaduh. Setelah ritual adat di Bali ini selesai, kamu bisa menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang diarak bersama obor mengelilingi kawasan tinggal Upacara GalunganUpacara Galungan Sumber gambar WikipediaIstilah galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno dan berarti Menang’. Sesuai dengan asal namanya, upacara adat di Bali yang satu ini bertujuan merayakan kemenangan melawan kejahatan. Selain itu, upacara Galungan juga digelar untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya. Upacara adat Bali ini dilakukan tiap 6 bulan sekali dalam perhitungan kalender Bali dan dilakukan selama 10 hari Upacara MepandesUpacara Mepandes Sumber gambar Website Resmi Pemerintah Kota DenpasarDikenal juga dengan nama Metatah atau Mesuguh, upacara adat Mepandes dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja. Upacara pemotongan gigi ini digelar dengan tujuan untuk menghilangkan nafsu buruk seperti keserakahan, kecemburuan, marah, dan sebagainya. Baik anak lelaki yang suaranya sudah memberat dan anak perempuan yang telah mendapatkan menstruasi pertama akan melakukan ritual keagamaan sebelum gigi mereka dipotong oleh orang yang dituakan secara adat sebagai simbol bisa menjadi bagian dari berbagai upacara adat di Bali yang unik dan menarik tersebut saat berlibur ke Pulau Dewata. Yuk, mulai rencanakan liburanmu ke Bali dengan esan tiket perjalanan langsung di Traveloka! Tak hanya mengakomodasi kamu dengan berbagai penawaran tiket penerbangan, Traveloka juga punya serangkaian layanan lain yang pastinya akan membuat kunjunganmu ke Bali jadi makin meminimalisir pengeluaranmu, kamu bisa mendapatkan berbagai penawaran menarik, mulai dari hotel dan penginapan, dan kegiatan-kegiatan seru di Traveloka Xperience! Download aplikasi Traveloka sekarang!Hotel & Penginapan Terbaik di BaliTemukan lebih banyak pilihan hotel dan akomodasi di Bali dengan penawaran harga terbaik di Traveloka
Bahkankehadiran atau peran musik tradisional dalam ritual sangatlah penting, harus ada, dan tidak boleh tergantikan. 2. Sebagai pengiring tarian Selain digunakan dalam ritual, musik tradisional juga sering dibawakan atau digunakan untuk mengiringi tarian daerah.
Daftar Isi Daftar Upacara Adat Bali 1. Upacara Ngaben 2. Upacara Melasti 3. Upacara Mekare-Kare 4. Upacara Saraswati 5. Upacara Galungan 6. Upacara Mepandes 7. Upacara Tumpek Landep Jakarta - Bali tidak hanya menawarkan aktivitas wisata yang menarik atau pemandangan yang indah saja. Lebih dari itu, Bali juga memiliki beragam kekayaan adat dan budaya yang begitu menarik untuk dieksplorasi. Salah satu hal yang menarik untuk kita ikuti adalah ritual upacara adat Bali yang menarik dan penuh yang kita ketahui, sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu. Maka dari itu, kebanyakan upacara adat Bali juga kental dengan nilai-nilai dari agama kamu sedang berlibur ke Pulau Bali, jangan sampai melewatkan upacara adat ini supaya pengalaman berlibur kamu jadi lebih lengkap. Bagi kamu yang ingin mengetahui apa saja upacara adat Bali, berikut adalah pembahasannya. Daftar Upacara Adat BaliUpacara adat Bali bisa kamu jadikan pilihan untuk menghabiskan masa liburan di Pulau Dewata. Berikut ini adalah 7 upacara adat Bali yang perlu kamu Upacara NgabenUpacara Ngaben massal di Bali pada 23/7/2022. Foto AP/Firdia LisnawatiUpacara Ngaben merupakan salah satu upacara adat Bali yang paling terkenal di masyarakat Indonesia. Upacara ini adalah upacara untuk membakar jenazah dalam rangka menyempurnakan jenazah saat kembali kepada Sang dari sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Airlangga, upacara Ngaben dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam ajaran Hindu, jasad manusia terdiri dari badan harus roh atau atma dan badan kasar fisik.Ketika seseorang meninggal, yang mati hanya fisiknya saja, sedangkan rohnya tidak. Maka dari itu, diperlukan upacara Ngaben untuk memisahkan roh dengan badan sebagian besar masyarakat Bali, upacara ini sangat penting karena keluarga yang ditinggalkan dapat membebaskan roh orang yang telah meninggal dari ikatan-ikatan duniawi untuk menuju surga atau menunggu reinkarnasi. Upacara pembakaran mayat ini menjadi salah satu daya tarik dari Pulau Bali untuk menarik Upacara MelastiMelasti jelang peringatan Nyepi di Bali. Foto ANTARA FOTO/Nyoman Hendra WibowoUpacara Melasti dilakukan setiap tahun sekali sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali. Upacara ini bertujuan sebagai penyucian diri bagi para pemeluk agama dari website resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, upacara adat ini dilakukan selama tiga sampai empat hari menjelang Hari Raya Nyepi. Para penduduk mendatangi beberapa sumber mata air sakral seperti danau atau laut yang dipercaya menyimpan mata air saat upacara ini berlangsung, mereka akan memercikkan air suci ke kepala setia penduduk. Tujuannya untuk membersihkan segala macam kotoran dan hal buruk dalam tubuh dan jiwa sehingga bisa kembali Upacara Mekare-KareUpacara adat Bali Mekare-kare Foto Getty Images/Agung ParameswaraUpacara Mekare-kare atau yang biasa disebut Perang Daun Pandan merupakan upacara adat yang berasal dari Desa Tenganan. Upacara adat Bali ini dilakukan oleh para pria sebagai ajang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bertarung menggunakan daun pandan yang berduri adat Bali yang satu ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Dewa Indra yang merupakan dewa perang dalam kepercayaan Hindu. Setelah berperang, para peserta akan dirawat dan didoakan oleh orang yang dituakan di sana agar mereka tidak merasakan Upacara SaraswatiIlustrasi Dewi Saraswati. Foto Ilustrasi Dewi Saraswati - Hari Raya Saraswati dirayakan setiap Sabtu atau saniscara umanis wuku watugunung sebagai perayaan turunnya ilmu pengetahuan. Widyartha Suryawan/detikBaliUpacara adat Bali Saraswati digelar untuk merayakan ilmu pengetahuan yang ada di bumi. Upacara Saraswati dilakukan sebagai ritual pemujaan terhadap Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan ke muka bumi sehingga manusia menjadi makhluk yang aspek yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, mulai dari buku hingga kitab-kitab didoakan dalam upacara Saraswati. Selain itu, ada juga pentas tari dan story telling yang akan dilakukan semalam Upacara GalunganProsesi upacara Galungan. Foto ANTARA FOTO/Aprillio AkbarUpacara Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap enam bulan Bali 210 hari, yaitu pada hari Buddha Kliwon Dungulan Rabu Kliwon Wuku Dungulan. Istilah galungan sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti dengan namanya, upacara ini digelar untuk merayakan kemenangan melawan kejahatan. Hal ini merujuk pada kemenangan Dewa Indra dalam melawan Mayadenawa atau kebaikan melawan dari peringatan ini bertujuan supaya manusia bisa mengendalikan nafsunya, terutama nafsu buruk yang akan mengganggu ketentraman hidup. Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai rasa syukur atas semua berkat yang diterima dari Yang Maha Kuasa dengan diciptakannya alam semesta dan seluruh Upacara MepandesRangkaian upacara Mepandes. Foto ANTARA FOTO/Umarul FaruqUpacara Mepandes dikenal juga dengan nama Metatah atau Mesangih. Upacara ini dilakukan ketika seorang anak sudah mulai memasuki remaja. Upacara ini dilakukan dengan pemotongan gigi dengan tujuan menghilangkan nafsu buruk seperti kemarahan dan laki-laki yang suaranya sudah memberat dan anak perempuan yang sudah melalui menstruasi pertamanya akan melakukan ritual ini. Dalam ritual ini, 6 buah gigi taring bagian atas mereka akan dikikis oleh seseorang yang Upacara Tumpek LandepRahajeng Tumpek Landep. Foto Situs Pemerintah Kota Tumpek Landep adalah upacara yang dilakukan masyarakat Bali dalam menyucikan senjata dan peralatan yang mereka miliki dengan sesaji dan doa. Dikutip dari sebuah jurnal yang diterbitkan Universitas Udayana, Tumpek Landep dirayakan umat Hindu setiap 210 hari, yaitu pada saniscara kliwon wuku landep secara filosofi Hindu adalah Pinaka Landeping Idep. Artinya, Tumpek Landep sebagai media untuk mempertajam pikirannya dan memohon keselamatan kepada TUhan dalam wujud Dewa Senjata Pasupati.Nah, itu dia penjelasan mengenai 7 upacara adat Bali yang perlu kamu ketahui. Jika kamu sedang berlibur ke Bali, jangan lupa untuk menyempatkan diri menonton upacara tersebut. Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] khq/row
Penggunaangamelan sebagai ritual keagamaan berbeda-beda sesuai dengan jenis upacaranya, seperti gamelan "baleganjur" dan "bebonangan" sebagai pengiring prosesi keagamaan, gemelan "gender wayang" untuk upacara potong gigi, dan gamelan "angklung" sebagai pengiring upacara ngaben. Dalam berbagai kesenian Bali termasuk yang bersifat balih-balihan juga diiringi gamelan.
- Gamelan Bali merupakan alat musik tradisional yang berasal di Provinsi Bali. Jika sekilas dilihat, gamelan Bali hampir setipe dengan gamelan Jawa, alat musik tradisional yang dimainkan secara bersama-sama, meskipun keduanya ada latar belakang yang menghubungkan diantara keduanya. Dalam prasasti berbahasa Bali Kuno yang ditemukan di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng pada angka tahun 818 Saka atau 896 M menyebutkan beberapa alat musik yang berhubungan dengan gamelan. Alat musik yang berhubungan dengan gamelan tersebut menunjuk pada pemain alat musik tersebut yaitu penabuh gamelan pemukul, pesinden pagending, penabuh angklung pabunying, penabuh kendang papadaha, peniup suling besar parbhangsi, perkumpulan topeng partapukan, dan dalang parbwayang. Kemudian, saat komunikasi kerajaan Jawa dan kerajaan Bali semakin intens, beberapa jenis kesenian seperti gamelan Jawa ikut masuk meskipun masih berupa instrumen terpisah. Shutterstock/Denis Moskvinov Denpasar, Bali island, Indonesia - June 23, 2016 Group of Balinese people. Beautiful men in colorful costumes play traditional gamelan music on street parade at art and culture festival. Kondisi ini membuat gamelan Bali sekilas mirip dengan gamelan Jawa. Namun tentu, keduanya memiliki perbedaan. Pada gamelan Bali, bentuk wilah bilah pada saron lebih tebal dan instrumen berbentuk pencon semacam bonang lebih banyak pada wilah. Selain itu, cara memainkan instrumen juga tidak selalu sama. Bahkan di Bali, permainan gamelan di satu wilayah dengan di wilayah lain berbeda. Permainan gamelan di wilayah timur Bali agak berbeda jika dibandingkan dengan Bali selatan dan utara, yang masih banyak berhubungan dengan lingkungan keraton dan mendapat pengaruh dari Jawa. Ciri-ciri Gamelan Bali Gamelan Bali atau Gambelan mempunyai karakter kuat, dinamis, suaranya meledak-ledak dengan ritme musik yang cepat. Hal yang paling menonjol karena gamelan Bali memiliki instrumen sejenis hand cymbal yang berukuran kecil bernama "ceng ceng" yang menjadi pembeda dengan jenis gamelan lainnya. Shutterstock/Denis Moskvinov BALI, INDONESIA - JUNE 21, 2015 Old musician man of traditional Gamelan orchestra dressed in Balinese style male costume playing ethnic music on bamboo flute Suling at Art and Culture selalu dimainkan dalam tempo cepat. Bunyinya akan sangat nyaring jika lempeng kiri dan kanan diadukan satu sama lain. Hal ini berbeda dengan gamelan Jawa yang memiliki nada lebih lembut. Sedangkan, gamelan Sunda yang didominasi seruling memiliki ritme musik lembut mendayu-dayu. Ada alasan terkait dengan ritme musik pada gamelan Jawa. Suku Jawa sengaja menghindari ekspresi yang meledak-ledak dan berusaha mewujudkan toleransi antar sesama, sehingga dalam memainkan musik gamelan pun tidak ada suara dominan satu dengan yang lainnya. Salah satu contohnya, pada bagian penutup irama gending yang memadukan tali rebab berirama sedang untuk mengimbangi bunyi kenong, saron, kendang, gambang, dan gong. Jenis Gamelan Bali Berdasarkan bahan pembuatannya, gamelan bali dibedakan menjadi tiga, yaitu Gamelan perunggu yang disebut "gamelan krawang" karena dirakit oleh pande krawang ahli perunggu Gamelan bambu karena berbahan bambu Gamelan besi yang disebut "gamelan slonding", gamelan besi merupakan gamelan paling langka karena jarang digunakan Berdasarkan kemunculannya gamelan Bali dibedakan menjadi Shutterstock/Evantravels UBUD, BALI, INDONESIA - NOV 1 A man plays traditional gamelan percussion during the ceremony of the cremation of the Queen on November 1, 2013 in Ubud, Bali. Gamelan Wayah atau Gamelan Tua. Diperkirakan, gamelan tersebut sudah ada sejak sebelum abad XV. Pada masa ini, gamelan didominasi oleh alat-alat berbentuk "wilahan". Jenis gamalan ini seperti, angklung, gender, wayang, baleganjur, gengging, bebonangan, geng beri, caruk, gong luwang, gambang, dan selonding. Kendang belum ada dalam ansambel gamelan wayah. Gamelan Madya. Diperkirakan, jenis gamelan madya muncul pada sekitar abad XVI sampai XIX. Instrumen kendang atau gendang dan pencon sudah digunakan pada masa gamelan madya. Gamelan yang termasuk jenis ini antara lain batel barong, bebarongan, joged pingitan, penggambuhan, gong gede, pelegongan, dan semar pegulingan. Gamelan anyar atau Gamelan Baru. Diperkirakan, gamelan ini muncul sekitar abad XX. Permainan instrumen kendang sangat menonjol pada jenis gamelan anyar. Beberapa gamelan yang termasuk dalam jenis ini antara lain adi merdangga, manikasanti, bumbung gebyog, samaradana, bumbang, gong suling, geguntangan , jegog, genta pinara pitu, kendang mabarung, gong kebyar, okakan atau grumbungan, janger, tektekan, dan joged bumbung. Fungsi Gamelan Bali Bagi masyarakat Bali, gamelan Bali tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, karena gamelan memiliki fungsi sakral sekaligus profan. Awalnya, gamelan Bali sebagai wewalen atau seni upacara keagamaan semata. Namun dalam perjalanan waktu, terjadi perubahan kondisi di dalam masyarakat. Akhirnya terjadi pergeseran, gamelan yang tadinya sabagai wewalen yang bersifat sakral menjadi bebali bahkan menjadi balih-balihan atau sekuler. Shutterstock/Denis Moskvinov BALI, INDONESIA - June 21, 2015 Musicians of Gamelan orchestra in Balinese people costume playing ethnic ritual music on traditional Indonesian instruments. Penggunaan gamelan sebagai ritual keagamaan berbeda-beda sesuai dengan jenis upacaranya, seperti gamelan "baleganjur" dan "bebonangan" sebagai pengiring prosesi keagamaan, gemelan "gender wayang" untuk upacara potong gigi, dan gamelan "angklung" sebagai pengiring upacara ngaben. Dalam berbagai kesenian Bali termasuk yang bersifat balih-balihan juga diiringi gamelan. Dalam bidang pariwisata, gemalen dipentaskan sebagai hiburan, baik pementasan rutin, festival, pameran maupun pementasan kesenian lainnya. Gamelan Bali juga menjadi duta kesenian Bali, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sumber Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
. 26 278 178 313 99 44 299 480
berikut yang bukan penggunaan gamelan bali dalam upacara ritual adalah